'/> Faktor Pertumbuhan Tanaman, Hormon Pertumbuhan, Macam-Macam

Info Populer 2022

Faktor Pertumbuhan Tanaman, Hormon Pertumbuhan, Macam-Macam

Faktor Pertumbuhan Tanaman, Hormon Pertumbuhan, Macam-Macam
Faktor Pertumbuhan Tanaman, Hormon Pertumbuhan, Macam-Macam
Faktor yang menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan - Mungkin Anda ingat pepatah yang menyampaikan ’Buah jatuh tak jauh dari pohonnya’. Pepatah itu berarti menunjukkan adanya penurunan sifat dari induk terhadap anak-anaknya. Bila kita menanam biji kedelai maka akan tumbuh tumbuhan kedelai, bukan tumbuhan jeruk atau kaktus. Mengapa demikian? Biji kedelai itu membawa sifat keturunan berupa gen yang mewarisi struktur dan bentuk induk tumbuhan kedelai sebelumnya. Keadaan tersebut akan menciptakan biji kedelai mempunyai bentuk dan struktur yang sama ibarat tumbuhan kedelai yang lain bila mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan flora dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dalam (intern) dan faktor luar (ekstern). Apakah efek faktor-faktor itu terhadap pertumbuhan dan perkembangan? Pada materi ini akan dibahas mengenai salah satu faktor internal dan faktor eksternal yang menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

1. Hormon

Tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon tumbuhan di antaranya auksin, giberelin, gas etilen, sitokinin, dan asam absisat. Hormon tersebut diproduksi di dalam tubuh, tetapi dipengaruhi oleh kondisi eksternal.

a. Auksin

Hormon ini ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama tanaman monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, serta jaringan yang masih bersifat meristematis. Adapun fungsi auksin sebagai diberikut.
  1. Pembentangan sel
  2. Pembelahan sel
  3. Merangsang pembentukan buah dan bunga
Aktivitas auksin akan terhambat oleh sinar yang berludang keringhan. Apa yang akan terjadi jikalau suatu tanaman memperoleh banyak sinar pada salah satu sisi bagian tubuhnya? Apabila salah satu sisi serpihan tersebut banyak tidak sengaja sinar, tumbuhan itu akan mengalami hal-hal seperti ditunjukkan pada gambar diberikut.
Faktor yang menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan flora Faktor Pertumbuhan Tanaman, Hormon Pertumbuhan, Macam-macam
Gambar 1. Peranan auksin pada perkembangan organ tumbuhan
Faktor yang menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan flora Faktor Pertumbuhan Tanaman, Hormon Pertumbuhan, Macam-macam
Gambar 2. Peranan cahaya pada pembengkokan organ tumbuhan
Berdasarkan gambar di atas, tumbuhan yang memperoleh sinar dari satu sisi akan mengalami perubahan-perubahan diberikut. Auksin akan terakumulasi di serpihan batang yang tidak tidak sengaja sinar. Konsentrasi auksin yang tinggi di serpihan yang tidak tidak sengaja sinar akan mempercepat pembelahan dan pembentangan sel batang ataupun koleoptil. Pertumbuhan sel yang ludang keringh banyak di bagian kurang sinar mengakibatkan batang menjadi bengkok sehingga akan terlihat bahwa tumbuhan tumbuh ke arah cahaya.


Giberelin terdapat pada serpihan batang dan bunga. Fungsi hormon giberelin ialah :
  1. Menyebabkan tumbuhan berbunga sebelum waktunya
  2. Menyebabkan tumbuhan tumbuh tinggi
  3. Memacu acara kambium
  4. Menghasilkan buah yang tidak berbiji
  5. Membantu perkecambahan biji
Pengaruh Giberelin pada Pertumbuhan Batang ialah :

Giberelin ibarat halnya auksin memegang peranan penting dalam pertumbuhan batang, namun dapat menyebabkan pertumbuhan batang menjadi terlalu panjang. Sebaris jagung kerdil sanggup dibuat supaya tumbuh ibarat jagung biasa dengan memdiberinya giberelin berkali- kali. Anehnya, pertumbuhan jagung biasa tidak sanggup ditingkatkan dengan giberelin.

c. Gas etilen

Ada banyak sekali macam fungsi gas etilen. Salah satunya interaksi gas etilen dengan auksin sanggup memacu pembungaan pada buah, contohnya mangga dan nanas. Pada beberapa tumbuhan, interaksi gas etilen dengan giberelin sanggup mengatur perbandingan bunga jantan dan betina. Fungsi utama gas etilen ialah :
  1. Mempercepat pemasakan buah
  2. Mempertebal pertumbuhan batang
  3. Pengguguran bunga
d. Sitokinin

Sitokinin merupakan hormon tumbuh yang terdapat pada badan tumbuhan. Sitokinin dibuat pada sistem perakaran. Fungsi hormon ialah :
  1. Merangsang pertumbuhan akar
  2. sehingga ludang keringh cepat memanjang
  3. Mempercepat pelebaran daun
  4. Perangsang pertumbuhan tanaman ke arah samping dan pucuk tanaman
  5. Merangsang acara pembelahan sel
  6. Membantu perkecambahan biji
e. Asam absisat

Berbeda dengan hormon yang lain, asam absisat mempunyai fungsi menghambat pertumbuhan.
  1. Fungsi asam adapat t ialah :
  2. Mengurangi kecepatan pembelahan
  3. Mengurangi pemanjangan sel
  4. Membantu aborsi bunga
  5. Menyebabkan dormansi
2. Faktor Eksternal

Seperti telah disebutkan sebelumnya, hormon diproduksi dalam tubuh, tetapi dipengaruhi oleh kondisi eksternal (lingkungan). Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan flora sangat besar. Faktor-faktor lingkungan tersebut mencakup suhu udara, cahaya, kelembapan udara, serta ketersediaan air tanah dan mineral.

Suhu merupakan faktor lingkungan yang penting bagi tumbuhan alasannya ialah berafiliasi dengan kemampuan melakukan fotosintesis, translokasi, respirasi, dan transpirasi. Tumbuhan mempunyai suhu optimum untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu optimum merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman secara ideal. Selain suhu optimum, tanaman juga mempunyai suhu maksimum dan minimum yang sanggup  diterima olehnya. Suhu maksimum merupakan suhu tertinggi yang memungkinkan flora masih dapat bertahan hidup. Suhu minimum merupakan suhu terendah yang memungkinkan flora bertahan hidup. Sebagian besar flora memerlukan temperatur sekitar 10 – 38 °C untuk pertumbuhannya.


Cahaya berperan penting dalam proses fotosintesis. Apabila masakan yang dihasilkan dari proses fotosintesis berkurang atau bahkan tidak ada, jaringan menjadi mati karena kekurangan makanan. Namun demikian cahaya yang dibutuhkan flora jumlahnya dihentikan terlalu banyak. Cahaya yang berludang keringhan justru akan menghambat pertumbuhan. Demikian juga kekurangan cahaya juga berakibat jelek bagi tanaman.

Contoh jawaban dari hasil fotosintesis yang berkurang misalnya tumbuhan yang tumbuh di ruangan gelap, ukuran batangnya jauh ludang keringh panjang dibandingkan tumbuhan yang memperoleh cukup cahaya matahari. Tanaman ini berwarna pucat dengan batang lemah dan kurus. Pertumbuhan dalam tempat gelap semacam ini disebut etiolasi.

c. Pengaruh Kelembapan pada Pertumbuhan

Tanah berair sangat cocok untuk pertumbuhan, terutama saat perkecambahan biji. Hal ini alasannya ialah tanah lembap menyediakan cukup air untuk mengaktifkan enzim dalam biji serta melarutkan masakan dalam jaringan. Tingkat efek kelembapan udara atau tanah pada flora berbeda-beda. Ada tumbuhan yang membutuhkan kelembapan udara dan kelembapan tanah yang tinggi, contohnya lumut hati. Sebaliknya, ada juga tanaman yang tumbuh dengan baik pada dengan kelembapan udara dan tanah kelembapan rendah, misalnya Aloe vera (lidah buaya) dan beberapa jenis tanaman anggrek.


Tumbuhan membutuhkan air, CO2, dan mineral. Air dan CO2 merupakan materi utama untuk berlangsungnya fotosintesis. Gas CO2 diambil melalui stomata dan lentisel. Adapun air dan mineral diambil dari tanah melalui akar, kecuali pada flora tertentu, misalnya tumbuhan kantong semar (Venus sp. atau Nephentes sp.). Tanaman ini memperoleh senyawa nitrogen (protein asam amino) dan mineral dari serangga yang masuk perangkapnya.
Faktor yang menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan flora Faktor Pertumbuhan Tanaman, Hormon Pertumbuhan, Macam-macam
Gambar 3. Perbandingan pertumbuhan (a) tumbuhan yang cukup CO2 (b) tumbuhan yang kekurangan CO2
Air juga sangat diharapkan dalam perkecambahan biji. Saat perkecambahan, air dipakai untuk mengaktifkan enzim-enzim dalam biji. Tanpa air, perkecambahan biji akan tertunda (dormansi). Mineral sangat diharapkan untuk proses pertumbuhan. Misalnya pembentukan klorofil sangat membutuhkan mineral Mg. Mineral yang diharapkan oleh tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen. Elemen mineral yang dibutuhkan dalam jumlah besar disebut makroelemen, sedangkan elemen mineral yang dibutuhkan flora dalam jumlah sedikit disebut mikroelemen.
Faktor yang menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan flora Faktor Pertumbuhan Tanaman, Hormon Pertumbuhan, Macam-macam
Gambar 4. Tumbuhan yang kekurangan magnesium terlihat menguning
e. Pengaruh Ketersediaan oksigen pada Pertumbuhan

Setiap makhluk hidup memerlukan oksigen untuk respirasi aerob dalam tubuh. Melalui respirasi aerob, tumbuhan sanggup memperoleh energi untuk pertumbuhannya. Oleh alasannya ialah itu, biji-biji tidak akan berkecambah tanpa adanya oksigen.

Khusus pada perkembangan, selain ditentukan oleh faktor-faktor di atas juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, di antaranya letak sel dalam jaringan. Bagaimana letak sel dapat menghipnotis perkembangan? Perhatikan gambar diberikut.
Faktor yang menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan flora Faktor Pertumbuhan Tanaman, Hormon Pertumbuhan, Macam-macam
Gambar 5. Penampang melintang batang berkayu
Pada gambar tampak adanya jaringan kambium yang merupakan jaringan meristem sekunder. Meristem sekunder yang terletak di tempat lingkaran kambium berfungsi memperbesar diameter batang tanaman. Hal ini terjadi alasannya ialah kambium selalu membelah ke arah samping. Sel-sel kambium yang terletak di serpihan dalam
akan terdiferensiasi menjadi xilem dan serpihan luar akan terdiferensiasi menjadi floem. Kambium akan membelah kembali dan terjadi pengulangan proses ibarat di atas. Pada akhirnya, sel yang terletak di serpihan sebelah dalam kambium membentuk jaringan xilem, sedangkan ke arah luar membentuk jaringan floem. Pelajari gambar dibawah ini biar Anda ludang keringh memahami pertumbuhan jaringan kambium.
Faktor yang menghipnotis pertumbuhan dan perkembangan flora Faktor Pertumbuhan Tanaman, Hormon Pertumbuhan, Macam-macam
Gambar 6. Pertumbuhan sekunder xilem dan floem oleh jaringan kambium
Anda kini sudah mengetahui Faktor Pertumbuhan Tanaman. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Sembiring, L dan Sudjino. 2009. Biologi : Kelas XII untuk Sekolah Menengan Atas dan MA. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 282.
Advertisement

Iklan Sidebar